HOLOPIS.COM, JAKARTA – Duka mendalam kembali menyelimuti dunia sepakbola Indonesia, kali ini kabar yang menyayat hati datang dalam sebuah tragedi kerusuhan maut yang terjadi pasca laga antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (2/10) waktu malam hari.
Mulanya, pertandingan antara tim tuan rumah, Arema melawan Persebaya berlangsung sengit, dan berjalan normal sebagaimana mestinya.
Arema harus tertinggal dua gol lebih dulu di babak pertama, dua gol Persebaya dicetak Silvio Rodrigues Pereira Junior di menit delapan dan Leonardo Silva Lelis pada menit ke-32.
Kemudian Arema pun berhasil menyamakan kedudukan skor setelah dua golnya lahir di lima menit akhir babak pertama. Dua gol Singo Edan dicetak langsung oleh Abel Issa Camara di menit 42 dan melalui titik kotak penalti pada menit ke-45.
Memasuki babak kedua, petaka pun hadir menimpa Arema, dimana gol kemenangan dicetak punggawa Persebaya, Sho Yamamoto di menit 51. Gol tersebut lantas sekaligus menyudahi pertandingan, dengan demikian Singo Edan harus menyerah 2-3 atas tamunya.
Dikabarkan, hasil kekalahan itu lah yang kemudian membuat supporter Arema murka. Seluruh pemain lantas langsung meninggalkan lapangan pasca peluit panjang dibunyikan. Bahkan, kedua skuad belum sempat bersalaman sebagai simbol fair play.
Para supporter pun berbondong-bondong turun ke lapangan hijau dan membuat kerusuhan.
Kemudian dari kabar yang beredar mengatakan bahwa pihak kepolisian disitu langsung mencoba memulihkan kondisi, gas air mata pun dilepaskan pihak aparat yang bertugas.
Selain itu, mulanya dua orang dikabarkan meninggal dunia, namun penyebabnya belum bisa dipastikan, dan kemudian jumlah korban
Bahkan, belum ada informasi terbaru mengenai kronologis sebenarnya sampai berita ini turun. Tim Holopis.com masih menunggu penjelasan kepolisian setempat.
Kerusuhan ini pun kabarnya akan turut serta diinvestigasi juga oleh PSSI, dimana kabarnya PSSI akan menurunkan tim investigasi khusus terkait kerusuhan maut tersebut.
Dilansir Holopis.com dari situs resmi PSSI, Minggu (2/10), PSSI pun sampai saat ini masih menunggu laporan resmi, salah satunya dari pihak kepolisian.
“Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,” ungkap Sekjen PSSI, Yunus Nusi.