HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Mahkamah Agung (MA), M Syarifuddin kembali berbicara perihal kasus dugaan suap penanganan perkara yang menimpa Hakim Agung Sudrajad Dimyati.

Syarifuddin menuturkan, bahwa kasus tersebut menjadi momentum bagi pihaknya dan juga lembaga peradilan lainnya untuk bangkit dan berbenah bersama guna meraih kembali kepercayaan masyarakat.

“Kita harus menatap masa depan yang lebih baik lagi. Jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk kita bangkit kembali, kita tata kembali, kita maju terus,” kata Syarifuddin dalam keterangan resminya yang dikutip, Sabtu (1/10).

Syarifuddin mengatakan, kasus dugaan suap yang melibatkan Hakim Agung dan sejumlah pegawai MA menjadi pukulan yang sekaligus tantangan bagi lembaga peradilan di Indonesia.

Peristiwa tersebut, diakui Syarifuddin menggangu moral aparatur serta membuat pekerjaan terasa lebih berat.

Meski begitu, ia menekankan jajarannya tidak menyerah melainkan tetap semangat mengukir prestasi melalui capaian-capaian yang membanggakan.

“Yang ada di Mahkamah Agung ini, yang ada di daerah, yang ada di pelosok pegunungan, yang ada di tengah laut bertugas, teruslah berjuang tegakkan keadilan itu dengan benar dan adil sesuai dengan hati nurani,” ungkapnya.

Syarifuddin juga menegaskan pentingnya menyatukan tekad dan kebersamaan antarsesama insan peradilan. Dikatakan, dua hal itu menjadi kunci utama dalam upaya mewujudkan nilai dan visi bersama kelembagaan.

“Kita perlu untuk menyatukan kembali tekad dan kekompakan dari seluruh jajaran di lingkungan Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya, termasuk para anggota Dharmayukti Karini untuk bersama-sama memperbaiki kembali kondisi yang terjadi saat ini. Karena tanpa kekompakan dan kebersamaan dari kita semua, maka pekerjaan yang kita lakukan hanya akan menjadi sia-sia,” pungkasnya.