HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Indonesian Professional Speakers Association (IPSA), Donny de Keizer ikut berkomentar terhadap ekspresi wajah Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang masam dan cemberut di media sosial ketika berinteraksi dengan masyarakat.

Menurutnya, Puan Maharani seharusnya bisa menyadari bahwa wajahnya akan mudah setiap saat terekam kamera, apalagi saat berada di ruang publik.

“Pejabat publik seperti mbak Puan ini kan kemana-mana disorot kamera jurnalis, dan beliau juga pasti sadar hal ini. Karena itu seharusnya mbak Puan bisa mengelola ekspresi wajahnya saat berada di ranah publik, apalagi saat berinteraksi dengan masyarakat,” ungkap Donny dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Kamis (29/9).

Kemudian, pengamat komunikasi tersebut mengingatkan pula, bahwa setiap politisi harus paham ada panggung depan dan panggung belakang. Panggung depan adalah saat ia tampil di depan publik, maka secapek atau seletih apapun ia tetap harus bisa mengendalikan ekspresi wajahnya.

“Ingat, dimana-mana ada kamera. Secapek apapun harus tetap senyum. Perkara nanti mau marah atau menegur walpri (pengawal pribadi -red) yang tidak bekerja sesuai tupoksinya itu nanti urusan di belakang layar alias panggung belakang,” tuturnya.

Dari sudut pandang ilmu komunikasi, ekspresi wajah seseorang merupakan sebuah bentuk komunikasi non verbal. Ekspresi wajah bukan saja hanya mampu mengomunikasikan ide atau pikiran seseorang. Lebih dari itu, ekspresi wajah bisa menunjukkan emosi seseorang.

“Ekspresi wajah ini lebih jelas dan lebih kuat dari pada kata-kata. Seseorang bisa saja berkata-kata tertentu namun bila ekspresi wajahnya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan, berarti ada sesuatu yang disembunyikan atau tidak konsisten dengan ucapannya,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Donny berharap setiap figur publik seperti politisi atau pimpinan partai politik terlebih lagi bagi mereka yang ingin maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang, selayaknya mampu mengelola kemampuan komunikasi non verbalnya dengan baik.

Meningkatkan interaksi langsung dengan turun ke masyarakat tentu hal yang patut diapresiasi, namun memiliki keahlian komunikasi publik yang mumpuni tentu lebih baik lagi.

“Kalau kata katanya baik dibarengi dengan senyum yang tulus, kan rakyat pasti makin jatuh cinta,” pungkas Donny.