HOLOPIS.COM, JEPANG – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menekankan dua poin penting saat melakukan kunjungan kehormatan atau courtesy call kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, di Istana Akasaka, Tokyo,

Poin tersebut membahas bidang ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan sebelumnya PM Jepang dengan Presiden Jokowi

“Pertemuan Wapres RI K.H. Ma’ruf Amin menekankan dua hal utama, yakni penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas SDM, [termasuk] kemitraan di bidang ketenagakerjaan dan kesehatan,” jata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi (26/9).

Masduki kemudian menjelaskan, pada aspek ekonomi dirasa perlu dilakukan penandatanganan Protokol Perubahan Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali bulan November 2022 mendatang.

Selain itu, Ma’ruf juga mengharapkan realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar Dolar Amerika Serikat (AS), penyelesaian proyek-proyek infrastruktur strategis, serta penyelesaian hambatan terhadap akses bagi ekspor produk pertanian dan perikanan Indonesia.

“Perhatian atas kerja sama keuangan syariah dan industri juga menjadi perhatian yang diungkapkan Wapres,” tuturnya.

Ma’ruf kemudian dalam kesempatan tersebut juga sempat mendorong penguatan kerja sama potensial di bidang ekonomi syariah dan industri halal, khususnya sektor unggulan seperti makanan, kosmetika, fesyen, termasuk pariwisata dan kawasan industri halal.

“Indonesia siap menjadi mitra utama dalam pengembangan bisnis halal di Jepang, antara lain melalui penyusunan standar pariwisata ramah muslim pada destinasi wisata Jepang dan sertifikasi halal bagi produk Jepang,” jelasnya.

Terkait kerja sama peningkatan kapasitas SDM, pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang sebagai mitra pembangunan SDM Indonesia melalui pemberian beasiswa dan pelatihan teknis.

“Wapres berharap Jepang dapat terus mendukung upaya perluasan pengajaran Bahasa Jepang, pendidikan vokasi, dan penguatan masyarakat tanggap bencana,”bebernya.

Selain itu, Jepang diharapkan beri dukungan bagi penguatan ekosistem riset di Indonesia untuk semakin mendorong inovasi berkelanjutan.