HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, bahwa penempatan UIN Pekalongan menjadi launching Hari Santri 2022 karena ia ingin meneladani KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menurut Ali Ramdhani, sosok Gusdur adalah representasi santri kosmopolitan dan seseorang yang memiliki basic pesantren, namun memilki wawasan yang global.

“Akar inilah yang kemudian Gus Dur dapat membangun lahirnya pemahaman Islam yang moderat, toleran, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” kata Ali, seperti dikutip Holopis.com, Senin (26/9).

Meskipun hari yang didedikasikan untuk santri, Ali Ramdhani mengatakan bahwa rangkaian kegiatan Hari Santri juga bisa dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.

Masyarakat bisa langsung hadir di UIN Pekalongan, atau menyaksikan siaran langsung di kanal media sosial Kementrian Agama.

“Kami mengundang semua lapisan masyarakat untuk hadir di UIN Pekalongan dan menyaksikan melalui siaran langsung di kanal media sosial Kementrian Agama,” kata Ali.

Ali Ramdhani menambahkan, bahwa Hari Santri adalah hari milik seluruh masyarakat Indonesia, agar gaung positif dari Haru Santri terus dirasakan seluruh masyarakat.

“Hari Santri tidak hanya milik orang-orang pesantren, tetapi juga segenap bangsa Indonesia. Siapapun boleh merayakan Hari Santri,” pungkasnya.