HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Rakyat Bangkit berencana menggelar aksi unjuk rasa lanjutan. Aksi Nasional jilid III tersebut akan dilakukan pada hari Selasa, 27 September 2022 pukul 10.00 WIB berpusat di depan gedung DPR RI.
Menurut keterangan mereka, aksi tersebut merupakan penyampaikan sikap Mahasiswa yang kecewa dengan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin.
“Dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, hari ke hari, rezim ke rezim dan sampai hari ini September diperingati sebagai bulan yang hitam. Banyaknya kasus yang belum terselesaikan hingga penambahan kebijakan yang jelas sangat merugikan rakyat,” tulis koordinator pusat BEM SI Rakyat Bangkit, Muhammad Yuza August dalam keterangannya, Senin (26/9).
Berbagai kebijakan kekinian yang disoroti BEM SI adalah tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Yuza, kebijakan Presiden Jokowi tersebut menunjukkan nirempati pemerintah kepada masyarakatnya.
Begitu juga tentang persoalan reforma agraria dan praktik intimidatif yang dilancarkan kepada masyarakat pemilik lahan serta aktivis perjuangan.
“Ketamakan mereka telah membuat mereka bertindak tanpa empati ke masyarakat. Harga BBM yang hingga saat ini belum juga diturunkan, para petani yang telah kehilangan tanahnya, pemilik yang terintimidasi dan diancam kerugian di lahan sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, koordinator media BEM SI 2022, Arif Maulana menyampaikan bahwa kegiatan aksi yang akan diselenggarakan pada hari Selasa besok juga merupakan bagian dari aksi peringatan Hari Tani Nasional.
“Kami dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia memberikan Undangan Jemput Kemenangan di Hari Tani,” ujarnya.
Aksi unjuk rasa yang dipusatkan di depan gedung parlemen itu akan membawa 5 (lima) tuntan utama. Mulai dari desakan kepada pemerintah pusat untuk mengoreksi seluruh model pembangunan strategis nasional (PSN) yang tidak berpihak kepada masyarakat.
Lalu ada juga tuntutan untuk mendesak kepada pemerintah agar menghentikan praktik kriminalisasi terhadap para petani, nelayan, masyarakat adat dan aktivis agraria.
Kemudian ada juga desakan kepada pemerintah untuk melakukan reforma agraria dan menyelesaikan berbagai konfklik agraria struktural.
Selanjutnya, ada juga desakan kepada DPR RI bersama dengan pemerintah untuk mencabut Undang-Undang yang mempermudah perampasan dan kriminalisasi rakyat.
Dan yang terakhir, BEM SI Rakyat Bangkit juga akan mendesak kepada pemerintah untuk mencabut keputusan terkait dengan kenaikan harga BBM.