HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Demokrat diminta tidak kembali memainkan pola drama korban penzaliman pemerintah menjelang pemilu 2024.
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi bahkan menegaskan, dengan narasi yang dibangun mengenai ada pihak yang melarang Agus Harimurti serta SBY untuk tidak banyak berbicara, tidak akan terlalu berpengaruh ke partai berlambang mersi tersebut.
“Sebaiknya tidak perlu memperpanjang narasi sentimentil atau merasa seakan-akan dizalimi untuk meningkatkan elektoral partai politik atau figur,” kata Yoga, Minggu (25/9).
Alasan tersebut dikarenakan menurut Yoga karena masyarakat sudah semakin cerdas dan memiliki kesadaran politik dalam menilai proses politik.
Yoga kemudian juga meyakini tidak ada partai pemerintah alergi terhadap saran atau kritik yang datangnya dari partai di luar pemerintah, masyarakat, akademisi, pengamat politik, atau siapapun warga bangsa.
“Bahkan di DPR, anggota partai pemerintah di rapat-rapat komisi pun melakukan otokritik terhadap kinerja kementerian dan lembaga. Tujuannya agar pemerintah dapat berjalan dengan bersih, efektif, efisien,” tukasnya.
Oleh karena itu, Yoga kemudian menegaskan bahwa tudingan yang disampaikan Demokrat sebatas isu atau permainan politis tidak berdasar.
“Jadi jika ada partai pemerintah yang melarang kader partai di luar pemerintah untuk berbicara atau mengkritik. Maka kata Asmuni Srimulat, Itu suatu hil yang mustahal, alias hal yang mustahil,” tegasnya.