HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masalah mengenai kebijakan Mobilisasi Parsial yang dinyatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa hari kemarin, kini memasuki babak baru.
Diketahui, sebelumnya Vladimir Putin menyebut bahwa Mobilisasi Parsial ini ditujukan untuk memperkuat militernya di medan perang melawan Ukraina.
Kemudian, disebutkan juga bahwa Mobilisasi Parsial itu akan merekrut sebanyak 300 ribu orang, dan hanya mereka yang memiliki pengalaman militer sebelumnya yang akan masuk dalam skema tersebut.
Namun saat ini Rusia diklaim telah melanggar janji Mobilisasi Parsial tersebut.
Dilansir dari ISW, Jumat (23/9), dijelaskan bahwa pihak berwenang Rusia terbukti memobilisasi personal para pengunjuk rasa yang telah mereka tahan.
Pernyataan mengenai hal ini pun kemudian muncul dari seorang Juru Bicara Kremlin, yakni Dmitry Peskov, dimana dia menyampaikan bahwa praktik pemberian pemberitahuan Mobilisasi Parsial kepada pengunjuk rasa yang ditahan tidak bertentangan dengan kebijakan Mobilisasi Parsial yang diumumkan.
Pernyataan Peskov kemudian bertentangan dengan klaim Kremlin sebelumnya, yang menyatakan bahwa akan menjauhkan diri dari memobilisasi orang di luar daftar cadangan orang yang telah disusun.
Sebagai informasi tambahan, dari informasi terbaru mengungkapkan bahwa saat ini sudah sebanyak 1336 warga Rusia yang ditahan pihak keamanan akibat aksi penolakan Mobilisasi Parsial, dan diperkirakan bakal bertambah jika demonstran terus menerus turun ke jalan menyuarakan aksinya.