HOLOPIS.COM, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia pada perdagangan pekan ini anjlok di kisaran 5 persen.
Melansir dari Reuters, harga minyak jenis Brent tercatat berada di level US$86,15 per barel, sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$78,74 per barel.
Penurunan ini merupakan penurunan yang terendah dalam delapan bulan lalu. Adapun menurunnya minyak dunia ini salah satunya dipicu oleh penguatan dolar AS yang berlangsung selama lebih dari dua dekade ini.
Penurunan harga minyak yang terus berlanjut juga disebabkan oleh kebijakan Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu. Langkah The Fed lantas diikuti oleh bank sentral lainnya yang meningkatkan risiko perlambatan ekonomi.
Lantas, apakah penurunan harga minyak mentah dunia ini membuat harga BBM di Indonesia, khususnya BBM non subsidi jenis Pertamax ikut turun?
Jika mengacu pada pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu, harga BBM di Tanah Air kemungkinan akan diturunkan apabila harga minyak dunia mengalami penurunan.
“Kalau harga minyak turun, ya pasti ada revisi harga. Enggak mungkin PT Pertamina mencari keuntungan sebesar-besarnya ketika rakyat susah,” ujarnya usai rapat kerja dengan Komisi VI, Kamis (8/9).
Erick menyebutkan, BBM yang kemungkinan harganya turun lagi adalah jenis BBM nonsubsidi seperti pertamax. Namun, nilai penurunannya masih dalam perhitungan.
“Itu perlu proses, artinya harga BBM turun ya pasti ada revisi, tapi kan tergantung berapa nilai subsidi yang masih diberikan pada saat itu. Nah ini yang masih di-adjust,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Dia mengatakan bahwa harga BBM di Tanah Air berpotensi turun jika harga minyak turun.
“Nanti kami lihat, kalau harga minyak membaik ya InsyaAllah turun,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jumat (9/9).