HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mental lllness atau yang disebut dengan gangguan mental menjadi hal yang sering didengar di era saat ini, khususnya bagi kaum generasi Z atau Gen Z. Bagi mereka yang masuk dalam kategori kelahiran 1997-2012 tidak jarang mengalami situasi ini.
Gangguan kesehatan mental ini biasanya disebabkan oleh pikiran, perasaan atau suasana hati serta perilaku seseorang. Kondisi tidak baik ini bisa berlangsung dalam waktu singkat bahkan ada juga yang sampai dalam waktu yang relatif lama hingga kurun waktu tahunan. Situasi itu bisa dipengaruhi oleh tingkat keparahannya.
Sayangnya, tak banyak orang yang mengalami mental illness bisa menyembuhkan diri sendiri, sebab mereka cenderung kesulitan melakukan identifikasi penyebabnya, sehingga upaya penyembuhannya rawan salah.
Lantas untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab dari mental illness. Sobat Holopis bisa melakukan identifikasi melalui beberapa poin di bawah ini ;
1. Gangguan Kecematan
Satu hal yang paling umum dirasakan oleh orang yang memiliki kondisi mental illness, maka ia akan merasa cemas. Bisa cemas karena takut akan hal tertentu, misal pekerjaan, keluarga atau karena sebab lain. Coba pastikan kamu sedang cemas karena hal apa, dan lakukan maintenance perasaan dan pikiran sehingga lebih rileks.
2. Gangguan Makan
Sulit makan dan tidak bisa menikmati lezatnya makanan juga bisa menjadi salah satu tanda jika kamu sedang mengalami mental illness. Entah mengapa lidah seperti tidak berselera, sekalipun makanan yang hendak kamu santap adalah makanan favorit.
Mental Illness yang menyebabkan gangguan makan biasanya berasal dari pikiran dan perasaan yang sedang kacau. Misalnya sedang stres memikirkan pekerjaan yang sedang crowded, atau perasaan patah hati karena diputuskan pacar.
Jika demikian, cobalah maintenance dulu kegundahanmu dan kerumitan pikiranmu agar lebih rileks sehingga beban mental bisa lebih ringan.
3. Depresi
Bagi Sobat Holopis yang mengalami situasi ini, tentu sangat mengganggu. Sebab, mood akan terganggu yang bisa memicu perasaan-perasaan negatif, seperti ; rasa malah, gundah, putus asa, sedih, merasa ingin bunuh diri dan sebagainya. Kamu bisa dianggap mengalami depresi jika perasaan-perasaan tersebut berlangsung lebih dari 2 minggu.
4. Skizofrenia
Bagi pengidap mental illness, biasanya seseorang akan mengalami situasi ini, dimana skizofrenia adalah salah satu jenis gangguan mental yang terjadi karena seseorang tidak bisa membedakan antara kenyataan dan apa yang ada di pikiran atau imajinasinya. Biasanya, pengidap skizofrenia ditandai dengan sikap dan pemikiran yang tidak realistis, terlalu berhalusinasi dan bisa berujung pada perubahan perilaku.
5. Stres Pasca Trauma
Orang yang baru saja mengalami situasi yang mengakibatkan traumatik akan membuat ia mengalami gangguan pada mental. Biasanya, situasi ini dialami oleh korban aksi kekerasan seksual, seseorang yang baru saja berada pada situasi perang, bencana alam hingga kecelakaan yang serius.
Efek samping dari gangguan pada stres pascatrauma akan membuat penderitanya menjadi introvert, takut secara berlebih pada situasi tertentu, atau mengalami perubahan perilaku yang spontan karena efek recall dan bayang-bayang atas insiden yang telah ia alami itu.
Jika Sobat Holopis merasa ada gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, alangkah baiknya kamu segera mendatangi psikiater psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Biasanya, psikolog atau psikiater akan melakukan diagnosa awal dengan menggali terlebih dahulu gejala dan penyebabnya. Bisa dilakukan kepada pasien secara langsung atau melalui orang-orang yang ada di sekitar pasien, bisa keluarga maupun teman.