HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kebijakan Mobilisasi Parsial yang digaungkan Vladimir Putin untuk memperkuat militernya di medan perang melawan Ukraina, diklaim siap menyasar atau merekrut komunitas etnis non-Rusia dan Imigran.

Dilansir dari ISW, Jumat (23/9), diklaim bahwa kemungkinan besar Kremlin akan memobilisasi komunitas etnis non-Rusia dan Imigran pada tingkat yang tidak proporsional.

Kirill Kabanov selaku anggota Dewan Hak Asasi Manusia Rusia mengusulkan bahwa, wajib militer juga ditujukan bagi imigran Asia Tengah yang telah menerima kewarganegaraan Rusia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Selain itu Kirill juga dikatakan telah menyampaikan sebuah ancaman bahwa, akan mencabut kewarganegaraan Rusia mereka jika menolak kebijakan Mobilisasi Parsial.

Mengenai hal ini, laporan lain sebelumnya menjelaskan bahwa telah ada perekrutan sebanyak 700 orang dari total populasi 5.500 penduduk Kurumkan, sebuah desa di Republik Buryatia.

Disebutkan, apabila laporan tersebut akurat, maka menunjukan bahwa Rusia telah memobilisasi sekitar 25 persen dari populasi laki-laki dari satu desa di distrik Buryat tersebut.

Kemudian ada pun laporan yang menyebut daftar perekrutan mobilisasi parsial dari Tuapse, Krasnodar Krai yang dilaporkan terdiri dari 90 persen penduduk etnis Armenia.