HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasang surut hubungan diplomatik Turki dan Israel kini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia Internasional, menyusul ketegangan panjang yang terjadi antara Palestina dengan negeri Bintang Daud tersebut.
Pemimpin Turki yakni Presiden Recep Tayyip Erdogan, dikabarkan telah mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Yair Lapid di sela-sela Sidang Umum PBB pada Selasa (20/9) waktu setempat.
Bertemunya Erdogan dengan Lapid tentu menumbuhkan sejarah baru, dimana keduanya terakhir kali membuka ruang bicara sejak 2008 silam.
Diketahui, hubungan kedua negara sempat membeku cukup lama, karena perseteruan yang berkepanjangan antara Israel dengan Palestina.
Namun, hubungan diplomatik kedua negara mulai menghangat dan berangsur pulih dalam beberapa bulan terakhir.
Hal itu terjadi, dikabarkan bukan didasari dari isu Palestina yang saat ini masih berjuang memerdekakan negaranya, tetapi ada alasan lain yang melatarbelakangi bersatunya kembali Turki dengan Israel.
Dilansir dari Reuters, Kamis (22/9), ada pun dua faktor yang menjadi alasan mengapa Turki rela menormalisasi hubungannya dengan Israel, yakni didasari bidang energi dan kerja sama intelijen negara.
Terkait hal ini, pihak Israel sendiri mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Turki karena menganggap bahwa hubungan internasional kedua negara dirasa penting untuk kepentingan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Israel juga turut meminta pembebasan empat warganya yang dilaporkan hilang di jalur Gaza sejak perang 2014 lalu, dimana dua di antaranya yang hilang berprofesi sebagai tentara.
Selain itu, normalnya hubungan Turki dengan Israel juga turut melibatkan pertukaran duta besar baru bagi kedua negara di masing-masing wilayahnya, sebagai simbol perdamaian.
Kesepakatan pertukaran duta besar pun sejatinya sudah dibahas di bulan Agustus 2022 kemarin, dimana dunia cukup dihebohkan dengan pernyataan bahwa Turki dan Israel resmi berdamai, terlepas dari isu Palestina. Selengkapnya KLIK DI SINI.