HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi isu dugaan Pemilu 2024 mendatang bakal berjalan tidak adil. Sebelumnya, isu dugaan Pemilu 2024 berjalan tidak jujur dan adil diungkapkan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kalau ada pandangan bahwa pemilu 2024 akan berlangsung tidak adil, partai dan capres yang paling berkepentingan namanya adalah Gerindra dan Prabowo,” kata Muzani, Rabu (21/9).
Dia menjelaskan bahwa Gerindra merupakan calon peserta Pemilu 2024. Selain itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pun bakal diusung menjadi calon presiden. Oleh karena itu, Gerindra berharap Pemilu dan Pilpres 2024 berjalan jujur dan adil. Dia tidak ingin ada kecurangan yang mencoreng demokrasi di Indonesia.
“Karena kami merasakan bagaimana pemilu 2009, 2014, dan 2019 begitu berat. Tekanan, intervensi, dan ancaman datang dari luar dalam. Menjaga suara Gerindra, suara Pak Prabowo pagi, siang, malam sulitnya bukan main,” kata Muzani.
“Maka, kalau ada keinginan agar pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil, Gerindra dan Prabowo Subianto paling berkepentingan di sini,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal turun gunung menghadapi Pemilu 2024. Presiden RI ke-6 ini mengaku mendapat informasi penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut bisa tidak jujur dan adil.
Dia menyampaikan itu kepada kader Partai Demokrat saat menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 15 September lalu. SBY juga menyebut ada info yang menyatakan bahwa dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti akan diatur hanya dua pasang calon capres dan cawapres.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” ujar SBY.