HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa pidato Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut bahwa ada potensi besar pemilu 2024 curang dan menggiring akan ada dua pasangan Capres-Cawapres saja adalah bentuk tuduhan yang serius.
“Menurut saya, apa yang dikatakan SBY bisa menyerang siapapun, bahkan bisa berujung fitnah,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Rabu (21/9).
Hal ini disampaikan Habib Syakur, sebab apa yang diutarakan SBY di dalam sebuah sesi pidato di depan kader Partai Demokrat itu bisa menyebebkan public distrust.
“Apa yang disampaikan SBY bisa membuat rakyat Indonesia semakin tidak percaya kepada proses politik 2024 nanti, padahal semua upaya telah dilakukan, aturan main sudah dimaksimalkan, KPU bekerja sangat profesional dan akuntabel,” ujarnya.
Pun demikian, tokoh masyarakat asal Kota Malang ini menilai, patut diduga kuat apa yang disampaikan SBY memiliki maksud lain. Bisa jadi, mantan Presiden RI ke 6 tersebut berupaya untuk mengamankan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar masuk menjadi Calon Presiden (Capres) maupun Calon Wakil Presiden (Cawapres).
“Pertama, mungkin beliau panik kalau-kalau AHY tak terjaring dalam bursa Capres ataupun Cawapres,” tandasnya.
Alasan kedua, Habib Syakur menduga bahwa SBY sedang menebar fitnah agar publik seolah-olah berpihak kepada Demokrat, sekaligus untuk mendelegitimasi apapun sikap pihaknya kepada pemerintahan saat ini.
“Bukankah beliau pernah bilang, bahwa yang biasanya suka menyebut pemilu dan pemerintah curang, jangan-jangan orang itu biasa curang. Tampaknya SBY perlu hati-hati berbicara, stretegi yang bodoh bisa menampar habis anaknya sendiri,” tuturnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur mengkhawatirkan apa yang tengah dinarasikan oleh SBY bisa ditangkap oleh kelompok pengusung Khilafah untuk mendelegitimasi pemerintahan saat ini.
“Kelompok HTI FPI dan sejenisnya bisa menjadikan omongan SBY sebagai amunisi untuk mempropagandakan Khilafah. Ini berbahaya, apalagi era SBY, HTI kan sangat dirawat. Apa jangan-jangan bisa diafiliasikan, wallahu a’lam,” pungkasnya.
Sebelumnya, di dalam pidato yang dilakukan SBY di hadapan para kader dan Ketua partai mulai dari tingkat DPC hingga DPP, ia menyebutkan bahwa ada informasi Pilpres 2024 bisa terjadi kecurangan. Berikut isi pidato SBY tersebut ;
Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi pemilihan umum 2024 mendatang. Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur tidak adil. Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan Capres dan Cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka. Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapres sendiri bersama koalisi tentunya, jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat bukan, pikiran seperti itu batil. Itu bukan hak mereka, pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih yang berdaulat juga rakyat. Dan ingat, selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu.