HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak terlalu mengkhawatirkan keberadaan hacker yang menamakan dirinya sebagai Bjorka.
Mahfud meyakini bahwa kehadiran Bjorka yang mengklaim telah membocorkan sejumlah data pribadi hanyalah upaya untuk mencari sensasi.
“Yang dari Bjorka itu tak satu pun yang membobol rahasia negara. Itu hanya sensasi,” kata Mahfud (18/9).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu kemudian mengklaim bahwa keberadaan Satgas yang dibentuk dari berbagai instansi bukan karena kekhawatiran ulah Bjorka.
“Satgas itu dibentuk bukan untuk memburu Bjorka,” imbuhnya.
Mahfud kemudian menganggap enteng kemampuan Bjorka ketika salah satu data dirinya yang ikut disebar Bjorka pun salah dan tidak sesuai dengan data pribadi aslinya.
“Nulis data pribadi saya saja salah. Misalnya, nulis ibu saya bernama Siti Aminah. Dari mana nama itu?” ujarnya.
Mahfud lantas menjelaskan tujuan pemerintah membentuk satgas usai kemunculan Bjorka. Dia mengatakan satgas dibentuk untuk mengintegrasikan sistem pengamanan berlapis terkait akan disahkannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) oleh DPR.
“Satgas itu dibentuk untuk mengintegrasikan sistem pengamanan berlapis berkenaan dengan akan disahkannya UU tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dalam waktu dekat,” pungkasya.
