HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Jawa Barat, Suparno menyampaikan, bahwa puluhan ribu buruh di 16 (enam belas) kabupaten/kota tengah melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
Menurutnya, kabupaten/kota yang melakukan aksi adalah Cianjur, Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Garut, Bandung, Cimahi, dan Bandung Barat.
Adapun tujuan aksi adalah di kantor Bupati atau Walikota. Di mana para buruh mendesak Kepala Daerah untuk membuat surat penolakan kenaikan harga BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI.
“Kami meminta setiap kepala daerah membuat rekomendasi yang ditujukan kepada Presiden dan DPR RI, agar membatalkan kenaikan harga BBM. Supaya pemerintah pusat juga tahu, jika kebijakannya telah menyengsarakan rakyat di daerah,” kata Suparno dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Kamis (15/9).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Jawa Barat ini menambahkan, selain persoalan BBM, pihaknya juga meminta agar omnibus law UU Cipta Kerja dibatalkan.
“Selain itu, kami mendesak agar upah minimum 2023 naik antara 10 hingga 13 persen,” lanjutnya.
Sebagai catatan, kenaikan upah sebesar itu dengan asumsi tidak ada kenaikan harga BBM. Jika harga BBM tidak diturunkan, maka pihaknya bakal menuntut upah lebih besar lagi.
