HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (Formasi) Gildas Deograt Lumy menyebutkan, Bjorka diduga bukan hacker yang membobol data SIM Card penduduk Indonesia.

“Paling tidak untuk kasus yang 1,3 miliar data dia juga beli dari yang lain,” kata Gildas di kanal Youtube Deddy Corbuzier, dikutip Kamis (15/9).

Hal tersebut lantaran, biasanya dalam dunia bisnis gelap bukan sang hacker yang memperjual-belikan data secara langsung.

“Kalau kita lihat bisnis model ekosistem di dark web memang secara umum bukan peretasnya yang menjual,” lanjutnya.

Oleh karena itu, besar kemungkinan peretas yang saat ini menyerang pemerintah merupakan komplotan yang tersistematis.

“Jadi yang menemukan celah keamanan ada orang lain, yang mengeksploitasi orang lain, yang menggunakan akun mencuri data orang lain, yang menjual orang lain. itu secara umum ekosistemnya seperti itu,” jelas Gildas.

Gildas juga menyampaikan, bahwa dark web merupakan bagian bawah internet yang mayoritas dihuni oleh pelaku kriminal, aparat penegak hukum, dan white hacker.

“Kalau kita lihat internet sebagai gunung es, dark web itu paling bawahnya gunung es, isinya 99% penjahat atau aparat penegak hukum atau kami-kami yang memang ikut melakukan investigasi atau riset terkait siber sekuriti,” tegasnya.