HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhammad Said Didu memberikan sentilan keras kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate yang menggunakan nomor ponsel asal Amerika Serikat.
Perubahan akses provider telekomunikasi tersebut adalah buntut dari aktivitas doxing yang dilakukan oleh pegiat IT dengan anonim Bjorka.
“Jika ini benar, saya mengingatkan Bapak Menkominfo, bahwa Bapak digaji dan diberikan fasilitas yang salah satu tugasnya untuk menjaga keamanan data elektronik milik warga negara Indonesia,” kata Didu, Selasa (13/9).
Dengan penggunaan nomor provider telekomunikasi Amerika, mantan sekretaris menteri BUMN itu menilai bahwa Johnny sebenarnya sedang mengkonfirmasi ketidaksanggupannya di dalam menjalankan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo.
“Kok Bapak sendiri tidak menggunakan nomor HP Indonesia. Bapak sudah angkat tangan?,” tukasnya.
Kabar Johnny menggunakan nomor ponsel Amerika tersebut muncul dari pengakuan anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon. Ia menyampaikan bahwa Johnny mengganti nomornya pasca terkena dampak dari doxing Bjorka.
“Misalnya punya Kominfo saja nomornya saya lihat, kan saya ada nomornya, ganti nomor kalau tidak salah, sekarang kalau enggak salah pakai nomor Amerika malah, +1 kan artinya tidak ada kepercayaan juga kalau kita pakai +62,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 12 September 2022.
Karena sikap pemerintah khususnya Kementerian Kominfo dan menterinya saat ini, Fadli pun menilai bahwa Indonesia seperti negara tak bertuan akibat serangan dan teror siber yang ada.
“Dibongkar sedemikian rupa ini kan bisa disalahgunakan untuk berbagai macam kepentingan, ini menunjukkan negara kita di dalam konteks dunia siber ini terra incognito atau negara tak bertuan, mudah sekali diretas mudah sekali dibobol, mudah sekali diintervensi, ini persoalan yang sangat serius karena menyangkut masalah harga diri,” tandasnya.