HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gempa yang mengguncang Mamberamo Raya, Papua, Sabtu (10/9), tercatat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi sebanyak 4 kali dengan kekuatan yang bebeda.
Kekuatan gempa bumi tersebut, mulai dari magnitudo 5,9, magnitudo, 6,9 magnitudo, 5,5 magnitudo, dan 6,2 magnitudo. Gempa tersebut terjadi, dalam rentang waktu pukul 06.31.48 – 07.05.14 WIB.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat BMKG menjelaskan, pusat gempa pertama dengan magnitudo 5,9 terletak pada koordinat 2,21 LS, 138,25 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km arah Timur Laut Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Papua pada kedalaman 19 km.
Daryono mengatakan, keempat gempa tersebut terjadi akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo yang masuk dalam jenis gempa bumi dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa keempat gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik.
Dampak gempa itu dirasakan dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), di daerah Sarmi. Kemudian, di wilayah Mamberamo dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
Terkahir, di wilayah Jayapura dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menjauh dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” kata Daryono.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbuhnya.