HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengaku salah tak memberikan alasan jelas telah membuat pemakaman kenegaraan untuk mantan PM Shinzo Abe yang terbunuh dalam penembakan.

Dilansir dari Reuters, Kamis (8/9), hal tersebut karena publik tidak menyetujui pemakaman yang memakan biaya dari negara tersebut.

“Saya dengan rendah hati menerima kritikan yang mengatakan bahwa penjelasan saya tidaklah cukup,” kata Kishida kepada para anggota parlemen.

Publik tak setuju Shinzo Abe dimakamkan secara kenegaraan, terlebih dengan terungkapnya hubungan antara partai yang berkuasa serta kelompok gereja yang berperan dalam pembunuhan itu.

Sebagai informasi, Shinzo Abe adalah mantan PM Jepang yang menjadi korban penembakan saat berada di sebuah acara pada 8 Juli lalu.

Akhirnya, terungkap bahwa pembunuh Abe adalah seorang pria yang menaruh dendam dengan kepada Gereja Unifikasi. Pelaku menuduh gereja tersebut membuat ibunya bangkrut, dan Abe dilihat sebagai sosok yang mempromosikan gereja tersebut.

Biaya yang tinggi sebesar 12 juta dolar (sekitar 178 miliar) pun membuat publik semakin keberatan dengan upacara pemakaman tersebut.