HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga beberapa jenis BBM Pertamina, salah satunya BBM jenis Pertamax.
Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan harga Pertamax yang kini di angka Rp14.500 itu akan kembali turun, apabila harga minyak mentah dunia menurun.
“Mungkin saja, karena gini loh kalau hari ini harga crude oil US$95 berarti kalau crude oil harganya US$75, alhamdulillah. Atau US$65 alhamdulillah, ya pasti harga Pertamax turun,” ucap Erick (7/9).
Erick kemudian menegaskan, bahwa keputusan pemerintah pada Sabtu (3/9) lalu bukan menaikkan harga BBM, melainkan mengurangi subsidi BBM.
Alhasil, harga BBM selain Pertamax pun mengalami kenaikan. Seperti Pertalite yang awalnya dijual Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, dan solar subsidi dari Rp5.150 per liter naik jadi Rp6.800 per liter.
“Karena kan yang selalu diingatkan yang kita lakukan hari ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi. Ini kadang-kadang masyarakat sering terlupakan,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, kenaikan harga BBM ini mempertimbangkan naiknya harga minyak dunia dan besaran subsidi energi yang terus meningkat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran subsidi dalam Perpres 98 Tahun 2022 sudah naik tiga kali lipat dalam bentuk subsidi BBM dan LPG, yang tadinya Rp 77,5 triliun menjadi Rp 149,4 triliun.