HOLOPIS.COM, LUWU – Bencana banjir melanda sejumlah pemukiman warga yang ada di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir yang terjadi sejak Senin (5/9) itu diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi hingga menyebabkan jebolnya tanggul di Kabupaten Luwu.

“Kondisi tersebut mengakibatkan limpasan air merendam hingga enam desa di kabupaten tersebut,” kata Abdul, Kamis (8/9).

Enam desa tersebut antara lain Desa To’lemo, Pompengan Tengah, Pompengan Pantai, Pompengan, Bululondong, dan Salupao di Kecamatan Lamasi Timur serta Desa Kendekan dan Pollo Padang di Kecamatan Walenrang Timur.

Abdul menjelaskan, banjir dengan tinggi muka air mencapai 70 sentimeter merendam 128 hektar lahan perkebunan, 150 hektar lahan pertanian dan 90 rumah warga.

“Sebanyak 20 unit rumah warga mengalami rusak berat. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini,” imbuhnya.

Sementara itu, hujan dengan intensitas tinggi juga mengguyur wilayah lainnya di Sulawesi Selatan dan memicu longsor pada tanah yang labil di Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Minggu (4/9).

Akibat banjir tersebut, ebanyak 879 jiwa terisolir akibat akses jalan desa yang tertimbun longsor sepanjang 62 meter dengan tinggi 7 meter dan lebar 6 meter.

BPBD Kabupaten Sidrap berkoordinasi dengan instansi terkait guna memobilisasi alat berat untuk pembersihan area yang tertimbun longsor dan pendataan warga terdampak.