HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Praktisi Teknologi Informasi (IT), Danang Sigit Prasetya memandang positif konsep Smart City yang akan diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
“Pembangunan IKN yamg memiliki visi smart city dan green city patut diapresiasi secara positif,” kata Danang kepada wartawan di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (5/9).
Ia menilai, bahwa konsep Smart City dan Green City tersebut sebetulnya menjadi tanggung jawab dan tantangan besar bagi para pelaku, programmer, konsultan IT di Kukar yang dikenal sebagai daerah penyangga kawasan IKN.
Untuk itu, ia pun mengharapkan agar para pemangku kebijakan, termasuk Badan Otorita IKN agar lebih memprioritaskan para pelaku IT, khususnya praktisi lokal di Kutai Kartanegara (Kukar) untuk terjun di dalam berkontribusi pembangunan smart city dan green city itu.
“Sasaran masyarakat di Kukar yang harus diprioritaskan bagi pelaku dan pekerja aplikasi IT terkait implementasi smart city di IKN, adalah masyarakat dan perangkat pemerintah yang tinggal di desa yang wilayah Kecamatannya berbatasan langsung dengan IKN, seperti Kecamatan Samboja, Muarajawa, Sanga-sanga, Loakulu dan Loajanan,” jelasnya.
Pun demikian, ia mengatakan bahwa para praktisi IT tersebut bisa terus meningkatkan kemampuannya agar bisa bersaing dengan praktisi IT di luar Kalimantan Timur, sehingga produk teknologi informasi yang dihasilkan bisa berdaya guna sangat baik.
Untuk mengupayakan semangat itu, Danang mengatakan bahwa Kutai Coding yang dikelolanya melakukan pelatihan bagi para pemuda, mahasiswa dan pelajar.
“Dalam rangka dukung sukses smart city IKN, saat ini Kutai Coding sudah melakukan pelatihan dan pembinaan kepada generasi muda, pelajar, mahasiswa di Kukar untuk belajar aplikasi IT, sehingga sudah meluluskan kader-kader yang menguasai aplikasi IT, termasuk membuat design website, aplikasi program pelayanan administrasi perkantoran dan data,” paparnya.
Lebih lanjut, Danang mengatakan bahwa untuk menjalankan atau dukung visi smart city IKN, basis desa harus diperkuat dan bertransformasi ke era digital, dengan membuat sistem aplikasi informasi digital yang dirancang untuk menangani pelayanan kepada masyarakat yang ada di desa, menggunakan website atau aplikasi pada sistem android, sehingga bisa memberikan pelayanan secara cepat dan prima kepada masyarakat. Mulai dari pelayanan administrasi desa, data keuangan, kelembagaan, statistik, bantuan, kearsipan, pertanahan, pelayanan surat mandiri, dan lain-lain.
“Dengan aplikasi pelayan smart di desa-desa, membuat masyarakat dan perangkat desa memiliki sumber data yang lengkap dan komplit, tinggal didukung aplikasi IT dan perangkat SDM operator untuk membangun sistem digitalisasi data,” tandasnya.
Terakhir, Danang menyampaikan, bahwa bagaimana mungkin upaya yang diambil untuk menjalankan visi desa digital bisa berhasil, sementara warga dan perangkat desanya belum smart.
“Untuk itu, perlu sosialisasi penguasaan smart ekonomi, smart people, smart government yang saling berkoordinasi dan terkait satu sama lain, sehingga tercipta suatu kualitas masyarakat dan desa yang smart,” pungkasnya.
Pertamina Patra Niaga tahun ini kembali menghadirkan Serambi MyPertamina yang menyajikan sederet fasilitas dan promo…
Tijjani Reijnders mengakui bahwa dirinya berdarah Indonesia, dan ia merasa bangga akan hal tersebut.
JAKARTA - Direktur eksekutif P3S (Political and Public Policy Studies) Jerry Massie menyesalkan statemen Hasto…
Keputusan pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang semula sebesar 11 persen menjadi…
JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pun baru saja meninjau pengerjaan proyek senilai Rp393,27…
Sebuah video viral di muka publik memperlihatkan seekor monyet yang disiksa oleh sekelompok pria hingga…