HOLOPOS.COM, JAKARTA – Hampir seluruh organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) di Indonesia telah merencanakan aksi unjuk rasa besar-besaran. Tujuan aksi tersebut adalah untuk menyampaikan kritikan dan protes mereka atas kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Salah satu OKP yang menyatakan akan menggelar aksi adalah Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).
Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan konsolidasi besar dengan seluruh kadernya terkait kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.
“Pada tanggal 31 Agustus kemarin, PB PMII telah melakukan konsolidasi akbar bersama seluruh pimpinan pengurus koordinator cabang dalam merespon kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM,” kata Syukri kepada wartawan, Minggu (4/9).
Dia mengaku PB PMII telah mengeluarkan instruksi per 31 Agustus kepada segenap kader PMII di seluruh Indonesia. Isinya adalah tentang ajakan untuk melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM.
“PB PMII telah mengeluarkan instruksi sejak 31 Agustus lalu kepada segenap PKC PMII, PC PMII, anggota dan kader PMII se-Indonesia agar melakukan aksi menolak kenaikan harga BBM,” terangnya.
Dia berencana mengerahkan ribuan kader PMII ke depan Istana Merdeka Jakarta pada hari Senin 5 September 2022 pukul 13.00 WIB. Tindakan ini merupakan tindak lanjut dari rapat internal PB PMII pada Jumat (2/9) lalu.
“2 September kemarin, PB PMII melakukan rapat internal pengurus besar, hasilnya, kami akan melakukan aksi nasional ‘Menolak Kenaikan BBM’ dengan mengerahkan ribuan kader untuk berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta,” tegas Abdullah Syukri.
Selain itu, aksi yang diberi nama #SeptemberBergerak ini bakal dilakukan secara besar-besaran selama September di sejumlah titik. Dia menyebut demo ini bakal berhenti jika pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.
“Kami akan menggelar aksi nasional, PMII se-Indonesia akan menggelar aksi selama bulan September dan akan berakhir sampai rakyat menang,” ujar Abdullah Syukri.
“Di beberapa titik, PMII telah menggelar aksi unjuk rasa, diskusi, kajian dan input pakar untuk mendalami terkait kebijakan pemerintah menaikkan BBM,” lanjutnya.