HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhammad Mardiono, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini untuk sementara waktu menduduki kursi tertinggi partai berlambang Kakbah itu. Pasalnya, Mardiono didaulat oleh Majelis Kehormatan DPP PPP untuk menjadi Plt Ketua Umum pasca Suharso Monoarfa diberhentikan.
Dalam statemennya, Mardiono mengatakan bahwa ia mendapatkan amanah dari para pengurus harian DPP PPP pasca Majelis Kehormatan memberhentikan Suharso karena persoalan yang cukup pelik di internal partai nasionalis relijius itu.
“Mukernas telah memutuskan malam hari ini. Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian, yang mengamanatkan kepada saya untuk mengisi lowongan sebagai plt ketua umum,” kata Mardiono, Senin (5/9) dini hari.
Mardiono didapuk menjadi Plt Ketua Umum PPP melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) DPP PPP sejak hari Minggu sampai Senin dini hari tadi, (4-5/9).
Kemudian, politikus yang juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) tersebut mengklaim, bahwa dirinya mendapatkan dukungan dari para kiai PPP untuk menjabat sebagai ketua umum.
Lalu, pengusaha yang juga eks Ketua DPW PPP Banten itu berjanji akan membesarkan partainya, agar bisa memenangkan kontestasi politik di 2024.
“Atas dukungan, doa, para kiai yang ada di majelis-majelis ini, maka saya akan bekerja keras untuk bagaimana partai PPP sebagai warisan para ulama ini, bisa bangkit di Pemilu 2024 untuk mengulang sejarah kejayaan,” terangnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman Muhammad Tokan menyampaikan bahwa Suharso Monoarfa telah diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP PPP.
Hal ini disampaikan berdasarkan hasil rapat Majelis Kehormatan DPP PPP usai menilai bahwa Suharso Monoarfa membuat kesalahan personal yang merugikan organisasi.
“Para Pimpinan Majelis berkesimpulan bahwa terjadi sorotan dan kegaduhan PPP secara meluas yang tertuju kepada Saudara Suharso Monoarfa pribadi,” kata Usman.