“Mari Pemda, Pemkab dan Pemkot, pelaku pariwisata dan masyarakat, untuk belajar lebih maju, bergerak bersama, sehingga kita bisa mengejar ketertinggalan dalam pengelolaan pariwisata seperti di Bali dan Yogyakarta yang sudah maju,” serunya.
Terakhir, Dian juga berpesan kepada para pelaku bisnis pariwisata di Kalimantan Timur untuk terus meningkatkan hard skill maupun soft skill, sehingga sektor pariwisata tetap dipandang positif dan para pengunjung dapat menikmati pelayanan pariwisata di Ibu Kota Negara baru itu.
“Kesiapan SDM di bidang pariwisata harus dioptimalkan, managemen pengelolaan destinasi wisata yang profesional dengan layanan berbasis internet, bagaimana mengatur sikap dan perilaku para pengelola pariwisata agar lebih santun, dengan selalu senyum dan sapa kepada wisman, sehingga pelaku pariwisata nantinya menjadi pemain utama atau tuan rumah di Kaltim,” pungkasnya.