HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mayoritas penduduk Shenzhen China menjalani lockdown, setelah dilakukan tes Covid-19 massal kepada sebagian besar masyarakat.

Lockdown yang dilakukan termasuk pemberhentian sementara layanan bus serta kereta bawah tanah di wilayah itu.

“Penduduk di enam distrik yang merupakan mayoritas populasi akan diuji Covid-20 untuk membantu meminimalkan dampak pada kehidupan kerja masyarakat,” demikian pernyataan dari pemerintah kota, dilansir dari Reuters, Minggu (4/9).

Para netizen China pun dikabarkan setuju dengan peraturan tersebut. Menurut mereka, ini adalah cara yang tepat dan cepat untuk menahan penyebaran Covid-19.

Salah satu peraturan yang akan diberlakukan, seperti hanya mengizinkan seseorang dari satu rumah untuk keluar rumah dalam jarak tiap dua hari. Mereka diizinkan untuk membeli keperluan pokok seperti makanan, obat-obatan, dll.

Para pejabat mengumumkan, di wilayah Shenzhen sendiri, sebanyak 87 kasus lokal diumumkan, angka yang sama persis dari hari sebelumnya.