HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengatakan Kominfo tidak bertanggung jawab atas bocornya data kartu SIM penduduk Indonesia sebanyak 1,3 miliar.

“Mereka yang mewajibkan kita melakukan registrasi. Mereka juga yang memberikan jaminan katanya datanya akan aman. Ketika datanya bocor langsung cuci tangan, sumber bocornya bukan dari mereka katanya,” kata Teguh dalam akun Twitter @secgron, seperti dikutip Sabtu (3/9).

Teguh juga mempertanyakan kinerja Kominfo sehingga terjadi kebocoran data.

“Masalahnya bukan bocor dari mana, tapi itu data bisa bocor lu kerjanya ngapain aja?,” ujar dia.

Konsultan keamanan siber itu mengungkapkan, bahwa sebagai pembuat kebijakan registrasi menggunakan NIK dan nomor KK, pihak Kominfo tidak berniat tanggung jawab atas kasus yang terjadi.

“Di tahun 2017 dengan pedenya memberikan jaminan dan bawa-bawa ISO 27001 untuk perlindungan data. Lalu sekarang giliran datanya bocor, semudah itu melakukan cuci tangan dan tanpa ada rasa bertanggung jawab sedikitpun sebagai regulator,” tuturnya.