HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra menyatakan bahwa para Mahasiswa dan aktivis pemuda menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintahan rezim Jokowi-Maruf yang tiba-tiba menaikkan harga BBM bersubsidi.

Padahal, kebijakan tersebut sejak awal ditentang keras oleh Mahasiswa dan masyarakat Indonesia.

“PB SEMMI kecewa pemerintah tidak mau mendengar suara rakyat,” kata Bintang dalam keterangannya yang diterima Holopos.com, Sabtu (3/8).

Oleh karena itu, ia pun menyerukan kepada seluruh Mahasiswa, Pemuda dan rakyat Indonesia secara keseluruhan untuk melakukan aksi besar-besaran di depan Istana Negara Jakarta.

“Hari Senin kita akan turun lagi, kita ajak rakyat ramai-ramai ke depan istana,” ujarnya.

Kemudian, ia juga memberikan penekanan bahwa pemerintahan Jokowi-Maruf saat ini sudah tidak mau mendengar suara rakyat. Apalagi di tengah situasi ekonomi masyarakat belum pulih akibat pandemi Covid-19.

“Sudah saatnya mahasiswa dan rakyat bergandengan tangan karena kebijakan Presiden tidak lagi pro rakyat,” tegas Bintang.

Lebih lanjut, Bintang pun berpendapat bahwa seharusnya yang dilakukan oleh pemerintah saat ini bukan menaikkan harga BBM, akan tetapi mengganti semua direksi PT Pertamina Persero karena dinilai tidak mampu mengelola minyak Indonesia.

“Seharusnya yang dilakukan pemerintah mereformasi pengelolaan migas dari hulu sampai hilir, agar bebas dari KKN seperti bukan menaikkan BBM bersubsidi,” tandasnya.

“Evaluasi dan ganti semua direksi Pertamina agar performa dan pengelolaan minyak lebih optimal dan menguntungkan bagi Indonesia,” ucap Bintang.

Terakhir, pemerintah disarankan agar melakukan substitusi untuk menutupi jebolnya APBN dengan mengalokasikan dana pembangunan nasional untuk subsidi bukan menaikkan harga BBM.

“Atas nama rakyat PB SEMMI mendesak Presiden mengeluarkan Perpres alokasi dana pembangunan nasional pada APBN,” pungkasnya.