HOLOPIS.COM, JAKARTA – Singapura melaporkan kasus Zika pertama mereka sejak Maret 2020. Menurut Kementrian Kesehatan Singapura (MOH), infeksi virus tersebut ditemukan sejak tanggal 21 hingga 27 Agustus pada tahun ini.
“Sebanyak 666 kasus demam berdarah dilaporkan dalam minggu yang sama,” demikian dikatakan Data Badan Lingkungan Nasional (NEA), dilansir dari CNA, (2/9).
Situs resmi NEA juga menunjukkan bahwa, sebanyak 75 kelompok demam berdarah ini diidentifikasi sebagai warna ‘merah’ yang berarti ada 10 kasus atau lebih dalam setiap kelompok.
Sebagai informasi, Infeksi virus Zika ditularkan secara terutama oleh nyamuk Aedes dan mirip dengan demam berdarah.
Saat ini ada 194 klaster demam berdarah aktif di Singapura terhitung pada tanggal 29 Agustus.
Meski demikian MOH mengatakan baha Zika cenderung bisa sembuh dengan sendirinya dan hanya menyebabkan gejala ringan. Namun, masih ada kemungkinan kecil infeksi virus Zika menyebabkan komplikasi neurologis yang serius serta kelainan janin.
Gejala yang mungkin dirasakan jika tertular virus Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, dll.