HOLOPIS.COM, KUPANG – Hari Tanpa Hujan (HTH) dengan kategori ekstrem panjang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), menurut pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) semakin meluas.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk waspada dampak dari HTH ekstrem panjang ini, seperti kekeringan karena selama 60 hari tidak turun hujan.

“Masyarakat di wilayah-wilayah yang mengalami HTH ekstrem panjang perlu waspada akan ancaman kekeringan karena tanpa diguyur hujan hingga lebih dari 60 hari,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG, Rahmattulloh Adji (1/9).

Wilayah NTT yang mengalami HTH ekstrem panjang antara lain, Kabupaten Kupang, Ngada, Sikka, Lembaga, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Belu, Timor Tengah Utara, dan Kota Kupang.

Menurut Rahmattulloh, wilayah yang sebelumnya alami HTH ekstrem panjang di NTT hanya ada 7. Namun, saat ini justru terjadi peningkatan.

Dengan kondisi tersebut, maka ketersediaan air akan menurun. Sehingga bagi masyarakat yang bertani, disarankan untuk menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air agar berpeluang memberikan hasil di musim kemarau.

Masyarakat juga diminta, untuk menghemat penggunaan air bersih agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama musim kemarau berlangsung.

Adji juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di tengah kondisi kekeringan dengan melakukan antisipasi berupa menghindari kegiatan yang dapat memicu titik api di area terbuka.