HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir menilai bahwa gerakan Presiden 3 Periode atau Jokowi 3 Periode sudah bukan lagi sekedar wacana, melainkan sudah berubah bentuk menjadi gerakan.

“Pak Jokowi 3 periode itu bukan sekadar wacana, tapi sudah jadi gerakan. Ini melanggar konstitusi dan mengganggu tahapan pemilu yang sudah disepakati,” kata Gus Nadir, Kamis (1/9).

Ia menilai bahwa gerakan tersebut tidak boleh dibiarkan.

“Jangan ditolerir atas nama demokrasi,” ujarnya.

Akademisi di Monash University Australia itu memperingatkan kepada semua pendukung Jokowi agar tak lagi mengeluarkan narasi dan melakukan gerakan untuk melakukan cipta kondisi agar masyarakat mendukung Presiden 3 Periode.

“Minta pendukung bapak untuk stop menampar muka bapak lewat usulan 3 periode tersebut. Stop!,” tegasnya.

Gus Nadir menilai, wacana 3 periode bukan gerakan mendukung pemerintahan Jokowi, justru malah mendiskreditkan Kepala Negara itu ke lubang kehancuran.

“Wahai relawan dan pendukung Pak Jokowi kalau kalian beneran sayang sama Pak Jokowi, tolong jangan jerumuskan beliau ke dalam kubangan kekuasaan 3 periode,” tuturnya.

“Tuntaskan periode beliau sampai 2024. Jangan dikurangi. Jangan ditambah. Jangan manas-manasi beliau dengan syahwat kekuasaan,” pungkasnya.

Perlu diketahui, bahwa di dalam agenda Musyawarah Rakyat (Musra) I yang diselenggarakan oleh Pro Jokowi (ProJo) di Sport Jabar Arcamanik Bandung, Jawa Barat pada hari Minggu 28 Agustus 2022 menggema kembali wacana Presiden 3 Periode.

Bahkan wacana itu keluar dari mulut Presiden Jokowi sendiri. Di mana ia tak mempermasalahkan wacana Presiden 3 Periode, sama halnya dengan sikapnya terhadap wacana Jokowi Turun dan sejenisnya.

Justru, Presiden Jokowi malah mempertanyakan mengapa rakyat ribut sekali ketika wacana 3 periode itu muncul.

“Karena negara ini adalah negara demokrasi, jangan sampai ada yang baru ngomong 3 periode (lalu) kita sudah ramai,” kata Jokowi.