HOLOPIS.COM, JAKARTA – Untuk kesekian kalinya kasus kebocoran data instansi pemerintahan mengalami kebocoran dan menjadi ajang jual beli di dunia maya.
Kebocoran pun kali ini diduga berasal dari data Kemenkominfo terkait data pendaftaran kartu SIM Telepon Indonesia yang telah beredar dibagikan akun Bjorka di forum breached.to.
Tak tanggung-tanggung data berukuran 87GB berisikan NIK, nomor ponsel, operator seluler yang dipakai, dan tanggal registrasi ini dijual dengan harga USD 50.000.
Bagi pihak yang tertarik untuk membeli 1,3 miliar data registrasi SIM Prabayar tersebut, si pemilik akun membagikan gratis 2 juta sampel data registrasi miliknya tersebut.
Sementara itu, terkait dengan kebocoran data tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika pun masih sebatas memberikan pernyataan normatif atas kebocoran yang terus berulang terjadi di Indonesia.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan penelusuran internal. Dari penelusuran tersebut, dapat diketahui bahwa Kementerian Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar,” klaim keterangan resmi dari Kemenkominfo seperti dikutip, Kamis (1/9).
Mereka pun kemudian membantah bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo dan saat ini masih dilakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber data dan hal-hal lain terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut.