HOLOPIS.COM, PAPUA – Presiden Jokowi membagikan kurang lebih 2.700 Nomor Induk Berusaha kepada pengusaha UMKM di Provinsi Papua.
Dengan pemberian NIB tersebut, Jokowi pun kemudian mendorong para pelaku UMKM tersebut untuk mengajukan modal usaha mereka ke pihak Bank.
“Apa gunanya setelah dapat NIB, apa gunanya? Bapak-Ibu menjadi pengusaha formal karena telah memiliki izin yang namanya Nomor Induk Berusaha (NIB) seperti ini. Terus kalau sudah pegang ini, untuk apa? Bapak-Ibu bisa akses permodalan ke bank, minta yang namanya KUR (Kredit Usaha Rakyat),” kata Jokowi, Rabu (31/8).
“Jadi segera, segera manfaatkan yang namanya NIB ini, kemudian akses ke permodalan yang namanya KUR,” sambungnya.
Jokowi mengklaim, pinjaman di Bank masa kini sangat berbeda jauh kondisinya saat dulu dirinya masih menjadi pengusaha.
“Saya dulu ingat pertama kali berusaha, saya pinjam Rp30 juta ke bank. Tapi bunganya enggak kayak KUR sekarang, bunganya mahal dulu. KUR sekarang bunganya berapa? Tiga persen, tapi itu disubsidi pemerintah loh, bukan dari bank. Itu disubsidi oleh pemerintah supaya usaha mikro, usaha kecil kita bisa berkembang dengan cepat,” bebernya.
Mantan Walikota Solo itu kemudian juga menceritakan perjalanan bisnis rekannya dahulu yang gagal karena keliru dalam perhitungan peminjaman ke Bank hingga tidak sanggup mengembalikannya.
“Karena teman-teman saya dulu, saat saya masih UMKM, banyak yang jatuh dan enggak bisa bangun karena keliru ngitung. Sekali lagi, gunakan pinjaman bank itu untuk semuanya total modal usaha, modal kerja, modal investasi,” bebernya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian berpesan agar modal yang dipinjamkan Bank tersebut tidak digunakan untuk membeli barang mewah yang tidak berkaitan dengan usaha.
Tapi saya titip, hati-hati, yang namanya pinjam ke bank itu hati-hati, harus dikalkulasi, harus dihitung yang detail. Jangan sampai keliru ngitung, karena itu bukan duit Bapak-Ibu semuanya,” pesannya.
“Itu duitnya bank yang harus dikembalikan, yang harus dicicil, yang harus diangsur setiap bulannya. Kalau ngitung kira-kira enggak masuk, enggak usah pinjam. Dihitung, masih untung, bisa mengangsur, silakan pinjam,” lanjutnya.