HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi menilai wacana pemerintah yang akan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jangan sampai dibiarkan berlarut-larut.
Ia menilai, jika wacana ini terlalu lama berlarut-larut tanpa kejelasan, justru akan ada efek samping yakni kenaikan angka inflasi yang lebih tinggi.
“Lebih cepat lebih baik karena jika lebih lama akan berdampak lebih luas, karena wacana sudah bergulir, harga-harga sudah mulai naik, ini nanti akan berdampak inflasinya lebih besar,” kata Fithra dalam dialog Indonesia Bicara, Selasa (30/8).
Ia mengingatkan agar pemerintah tidak terlalu ragu jika mengambil kebijakan, apalagi berkaitan dengan sektor perekonomian. Jika memang sudah melakukan kajian mendalam dan sudah terlanjur mencuat, sebaiknya segera diputuskan.
“Dalam setiap kebijakan ada konsekuensi,” tuturnya.
Pengamat dari Indonesia Next Policy itu juga meyakini, bahwa pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk membantu masyarakat menopang kebutuhan dapurnya.
“Sekarang defisit APBN kita di bawah 3%, itu akan terlampaui lagi dan membuat APBN kita tidak sehat dalam jangka menengah-panjang, (subsidi BBM) akan menjadi beban yang sangat berat apalagi hanya 2% masyarakat miskin yang menikmati subsidi BBM,” ucap dia.