HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PERADI, Otto Hasibuan, mengatakan pemberitaan kasus yang menewaskan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J semakin liar hingga membuat masyarakat berpikir pada kesimpulan akhir perkara.
“Masyarakat Indonesia sekarang ini telah sampai ke situasi yang terjebak, dan termasuk kampus-kampus juga terjebak mahasiswa para dosen, karena pemberitaan di televisi yang sedemikian rupa, kita sudah sampai di sampai pada kesimpulan tentang akhir dari pada perkara ini, padahal perkara belum dimulai,” kata Otto Hasibuan dalam seminar nasional, Selasa (30/8).
Ia mengatakan, bahwa kasus ini sebenarnya belum memasuki tahap peradilan, sehingga seharusnya kesimpulan akhir belum diketahui.
“Kita sudah sampai berkesimpulan, dibenak anda apa yang dipikiran anda sudah pasti, padahal perkara belum dimulai,” lanjutnya.
Selain pemberitaan di media, banyaknya ahli yang memberikan pendapat mempengaruhi kondisi masyarakat. Masyarakat cenderung menelan mentah-mentah sesuatu yang disampaikan oleh para ahli, kepolisian, dan lainnya.
“Begitu hebatnya berita di TV, begitu banyaknya komentator yang mempengaruhi masyarakat, apa yang disampaikan Kapolri di DPR itu ditangkap di masyarakat sebagai sesuatu yang bener padahal sesuatu hal bisa berubah,” jelasnya.
Kemudian, Otto Hasibuan menyebutkan, cerita yang dipercaya masyarakat saat ini sejatinya dapat berubah kapan saja, tergantung saksi dan terdakwa menyampaikan perkaranya.
“Maksud saya adalah soal fakta-fakta seperti ini, bukan mengatakan Kapolri tidak benar, faktanya yang disampaikan berdasarkan faktanya begini. Tapi faktanya ini bisa berubah kalau saksi-saksi, para terdakwa kalau mengatakan yang sebaliknya,” tuturnya.