Senin, 13 Januari 2025

Survei ISC : Prabowo Subianto Masih Ranking 1 Capres 2024 Terkuat

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Peneliti senior dari Indonesia Survey Center (ISC), Chairul Pane merilis hasil survei yang dilakukan untuk mengukur seberapa potensi nama-nama tokoh nasional, untuk memenangkan pemilu jika maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Barometer yang ditangkap oleh ISC adalah faktor elektabilitas. Di dalam surveinya, Chairul menyodorkan pertanyaan kepada responden, jika pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini, siapa calon presiden di bawah ini yang akan Anda pilih?. Hasilnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto tertinggi. Di bawahnya ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan dan disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Prabowo masih meraih kepercayaan publik dengan meraih angka elektabilitas sebesar 30,4. Disusul oleh Ganjar 19,1% dan Anies 13,0%,” kata Chairul dalam rilis surveinya, Senin (29/8).

Dengan perolehan angka itu, ia meyakini bahwa publik lebih memilih sosok Prabowo untuk menggantikan kepemimpinan nasional Presiden Joko Widodo.

“Prabowo secara perlahan tembus 30% sementara Ganjar dan Anies masih stagnan di bawah angka 20%. Dukungan ini menunjukkan kecenderungan kepercayaan publik semakin membesar kepada Prabowo untuk menjadi pengganti pasca Presiden Jokowi lengser,” ujarnya.

Selain tiga nama besar itu, ada nama-nama lain yang ikut terjaring dalam survei ini, antara lain ; Ridwan Kamil yang mendapatkan 3,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (3,2), Puan Maharani 3 persen, Khofifah Indar Parawansa 2,8 persen, Sandiaga Uno 2,5 persen, Erick Thohir 1,6 persen, Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto masing-masing 1 persen, Surya Paloh 0,3 persen. Lalu, ada Andika Perkasa, Ahmad Syaikhu dan Zulkifli Hasan masing-masing 0,2 persen, dan ada 18,1 persen belum menentukan pilihannya.

Lantas, apa alasan publik memilih Prabowo Subianto sehingga rattingnya tertinggi di faktor elektabilitas, Chairul menyebut bahwa alasan terbesar publik memilih Prabowo, karena dianggap memiliki kemampuan atau kapabilitasnya memecahkan masalah-masalah yang tengah dihadapi Indonesia, di antaranya masalah keamanan nasional dan tentu krisis pangan yang tengah mengintai dunia, program kerjanya yang secara terbatas telah diperlihatkan di Kemhan RI, dan latar militer yang tegas dan punya nasionalisme tinggi, apa adanya atau tidak pencitraan.

Selain itu, Prabowo juga dinilai loyalitas terhadap Presiden selama menjadi Menhan RI, Ketum parpol lebih pasti, didukung oleh Presiden Jokowi, tidak ambisi nyapres.

“Tentunya dengan menunjukkan dirinya fokus menjadi pembantu Presiden sebagai Menhan dan jawabannya sebagai Capres tergantung ijin Bapak Presiden, dan sebagainya,” tutur Chairul.

Lebih lanjut, ISC juga mengukur tentang penentuan pilihan mereka terhadap siapa calon Presiden, mayoritas publik cenderung independen atau otonom. Ada 81,4% publik yang mengaku menentukan pilihan sesuai fikiran, hati nurani dan kemauan sendiri. Kemudian ada 7,1% yang menyebut mengikuti saja atau patuh arahan tokoh tertentu dan 4,5% yang menentukan pilihan berdasarkan imbalan tertentu.

Dari mayoritas pemilih otonom tadi, sebagian besar atau 78,6% mengaku menjadikan pendapat dan saran tokoh-tokoh tertentu menjadi pertimbangan dalam memilih calon Presiden. Tiga besar tokoh yang dijadikan pertimbangan adalah pendapat dan saran tokoh agama, parpol dan ormas.

Selanjutnya yang dijadikan pertimbangan untuk memilih nama calon Presiden yaitu; akademisi atau pengamat politik; Presiden Jokowi; Ketua RT/RW atau kepala dusun dan tokoh relawan. Sementara tokoh-tokoh lainnya yang pendapat dan sarannya dijadikan pertimbangan yaitu tokoh-tokoh yang berlatar birokrasi pemerintahan, adat, keluarga, public figure dan sebagainya.

Survei ini dilakukan ISC dengan melibatkan 1.520 responden dengan kriteria usia 17 tahun ke atas atau mereka yang sudah menikah di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dalam rentang waktu 9-19 Agustus 2022.

Metodologi yang dipakai adalah multistage random sampling melalui mekanisme wawancara langsung. Setidaknya, untuk akurasi data diyakini 95 persen dan margin of error (MoE) ±2,5 persen.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral