HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengaku sangat prihatin terhadap keadaan Polri saat ini. Dimana lembaga penegak hukum tersebut saat ini tengah terpuruk akibat kasus kriminal yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dan kelompoknya.
“Semestinya, dalam kasus Ferdy Sambo itu Polri secara institusional jangan selalu dipersalahkan,” kata Habib Syakur dalam keterangannya dikutip oleh Holopis.com, Minggu (28/8).
Lalu, ia menilai bahwa memang banyak sekali narasi negatif yang ujungnya mendiskreditkan Polri saja. Ia berpendapat, sejatinya mereka menyalahkan institusi Polri hingga berniat menggoyang posisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah kelompok oposisi yang sudah kadung menaruh kebencian kepada korps Bhayangkara itu.
“Para oposan pemerintah itu memandang bahwa Polri adalah satu-satunya kekuatan pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin. Padahal selain Polri, kekuatan pemerintah sejatinya adalah rakyat Indonesia, termasuk TNI,” ujarnya.
Di sisi lain, Habib Syakur berpandangan bahwa kalang-kabutnya Polri dengan masalah Ferdy Sambo ini adalah bentuk kecintaan Tuhan, Allah SWT yang membukakan aib di tubuh Polri. Yakni kelompok Sambo yang tidak sepenuh hati mengabdi pada negara.
“Jadi, harus dilihat bahwa di situlah Polri mendapatkan ridho dan berkah Tuhan, aib dibuka dan dihilangkan, sehingga Polri seperti lahir kembali sebagai bayi yang bersih. Bekerja dari nol lagi,” ujarnya.
Untuk bisa menjadi bayi yang terlahir kembali dengan bersih, Habib Syakur menyebutkan sejumlah syarat yang harus dilakukan Polri.
Pertama, Polri harus berbenah secara struktural. Setiap anggota Polri harus memahami dan menyadari tugasnya sebagai abdi negara yang diridhoi Allah SWT.
“Polri harus berbenah secara struktural. Seperti misalnya satu per satu anggota Polri disemangati lagi, bahwa kejadian Ferdy Sambo ini kejadian luar biasa. Dimana dosa-dosa besar oknum Polri itu terbongkar. Setelah itu Polri akan lahir seperti bayi, bekerja dari titik nol dengan dibukakan dosanya,” jelas Habib Syakur.
Ia juga mengingatkan, agar Polri bisa terlahir kembali sebagai Institusi yang bersih. Maka semua anggota polri harus menyadari amanat tuhan yang mereka emban.
“Tinggal sekarang oknum Polri menyadari apa tidak? Tingkatan perwira menengah sampai jenderal kan tidak gampang. Bintang (pangkat, red) itu Allah SWT yang memberi,” tuturnya.
“Polri disucikan sama Allah SWT, semua dosa diperlihatkan sehingga menjadi institusi yang bersih,” tegas Habib Syakur.