HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rocky Gerung menanggapi desain sistem presidential threshold hanya untuk menguntungkan salah satu partai tetap berkuasa.
Pengamat politik itu mengatakan, bahwa PDIP merupakan partai yang diuntungkan karena sudah memiliki modal besar untuk maju Pilpres 2024.
“Sebenarnya kalkulasi kita kayak begini nih, jadi buat apa rapat-rapat, ditodong saja dengan statistik itu kan, statistik pertama adalah 20% udah punya, itu adalah statistik yang merusak demokrasi. Statistik kedua adalah fakta bahwa PDIP sudah dapat uang 1000 per ini, jadi sudah cukuplah modal awalnya,” kata Rocky Gerung di kanal Youtube Rocky Gerung Official, seperti dikutip Sabtu (27/8).
Selanjutnya, ia menyebutkan, bahwa partai lainnya tidak memiliki modal sebesar PDIP. Filsuf itu mengatakan, bahwa peraturan tentang dana yang didapatkan partai pemenang pemilu tidak masuk akal.
“Sementara yang lain nggak punya, yang lain nggak punya 20%, nggak dapat uang sebanyak PDIP yang merupakan hak dia memang, tapi itu juga hak yg konyol. Makin besar partai, makin besar dong dia dapat uang dari negara,” jelas dia.
Rocky Gerung menilai, seharusnya yang mendapatkan dana dari negara adalah partai oposisi untuk mendorong balancing di sistem pemerintahan.
“Padahal, sebetulnya justru kita mesti bikin agar supaya partai yang sangat besar harus dikendalikan oleh oposisi. Mestinya oposisi yang dikasih uang supaya terjadi balancing, masa partai penguasa dikasih uang juga,” tuturnya.