yandex
Minggu, 12 Januari 2025

Dukung IKN, Aktivis Satwa Harap Habitat Monyet Bekantan Dijaga

HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Perlindungan Monyet Bekantan, Aidil Amin menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal ini disampaikan Aidil saat ditemui di kawasan obyek wisata Perlindungan Satwa Monyet Bekantan Sungai Hitam, Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (26/8).

Karena dengan adanya IKN tersebut, ia meyakini bahwa wisatawan akan semakin membludak ke wilayah Sungai Hitam Samboja, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Mendukung positif terhadap kehadiran IKN, karena diharapkan akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisata baik wisman lokal maupun luar dalam pengembangan potensi wisata berbasis pelestarian alam yang ada di Kecamatan Samboja,” kata Aidil.

Kemudian, ia juga menilai bahwa pengembangan sektor pariwisata lokal ini pun perlu adanya sinergitas dan soliditas antar sesama kelompok pegiat sadar wisata di seluruh Kalimantan Timur.

Termasuk juga kerjasama yang baik antara Pokdarwis dengan pemerintah dalam hal ini Badan Otorita IKN. Karena ia sangat berharap, pengembangan sektor pariwisata di IKN tidak mengabaikan habitat para satwa yang sudah ada selama ini.

“Sinergitas kordinasi antara penggiat Pokdarwis Endemi Monyet Bekantan Sungai Hitam Samboja dengan pemangku kepentingan Badan Otoritas IKN sangat penting dalam upaya melindungi kelestarian alam dan habitat bagi hewan endemik Monyet Bekantan Sungai Hitam Kalimantan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aidil mengatakan bahwa daerah wisata Bekantan Ekoriparian Sungai Hitam sudah dikelola oleh masyarakat yang tergabung di dalam Pokdarwis Sungai Hitam Lestari sejak tahun 2018. Sektor wisata ini pun telah membawa berbagai dampak positif atas kelestarian alam dan memiliki dampak positif bagi ekonomi warga lokal.

Diterangkan Aidil lagi, bahwa keberadaan potensi wisata Sungai Hitam pun sebenarnya telah ada sejak tahun 1989, namun pada tahun 2018 baru dikelola secara profesional oleh masyarakat setempat dengan membentuk Pokdarwis Sungai Hitam Lestari dengan dibantu dana CSR dari PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS).

Saat ini, objek wisata Sungai Hitam terbentang di bantaran sungai yang mencapai ±5 Km dari Kelurahan Kampung Lama hingga Kelurahan Sanipah dengan hewan endemik Kalimantan yakni Monyet Bekantan, Buaya Muara dan Burung khas Kalimantan.

Bekantan atau Nasalis Larvatus adalah hewan primata sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut warna merah coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis. Dan saat ini, diperkirakan jumlah Bekantan di Sungai Hitam telah mencapai ±500 ekor.

“Dengan berbagai hewan eksotis tersebut, maka lokasi wisata Sungai Hitam telah berhasil menarik berbagai wisatawan baik itu domestik ataupun mancanegara dalam beberapa tahun terakhir,” papar Aidil.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral