HOLOPIS.COM, JAKARTA – Twitter mengklaim, bahwa spam dan akun bot yang ada di platform mereka totalnya hanya 5 persen dari jumlah penggunanya. Mereka menyakini jumlah tersebut, melalui metodelogi penghitungan yang mereka gunakan.
“Twitter meyakini sudah secara cukup mengungkapkan metodologi yang digunakan untuk menghitung angka ini,” kata Twitter, dilansir dari Reuters, Kamis (25/8).
Informasi tersebut, diketahui dari sebuah pernyataan di dalam surat yahg ditujukan untuk Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, tertanggal 22 Juni. Sayangnya, pihak Twitter belum memberikan keterangan terkait apa yang ada dalam surat tersebut.
Permasalahn terkait spam dan akun bot ini muncul, setelah CEO Tesla Elon Musk batal membeli Twitter. Salah satu alasan, Musk beranggapan bahwa Twitter menyesatkan soal jumlah akun bot dan sampah di platform tersebut.
Bahkan, kedua belah pihak sampai mengajukan tuntutan ke pengadilan di AS terkait pembelian perusahaan.
Tidak cukup sampai disitu, Elon Musk masih penasaran terkait akun bot di Twitter, dengan mencari informasi dari firma teknologi periklanan. Dilansir dari Reuters, (19/8), pengacara CEO Tesla itu menggali informasi dari perusahaan Integral Ad Science (IAS) IAS.O dan DoubleVerify.
Hal tersebut dilakukan, untuk mengetahui terkait keterlibatan perusahaan tersebut dalam meninjau akun pengguna Twitter atau bentuk lainnya berkaitan dengan audit pengguna.