HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), Mirah Sumirat angkat bicara terkait rencana Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar subsidi.

Menurutnya, kenaikan harga BBM itu akan sangat memukul daya beli masyarakat, yang tentunya akan memicu lonjakan inflasi dan juga mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

Mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo terkait sangat besarnya subsidi BBM yang diberikan pemerintah mencapai Rp502,4 triliun, menurutnya tidak perlu dikeluhkan oleh Pemerintah. Apalagi membandingkan dengan negara lain.

“Ojo dibandingke lah,” ujar Mirah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8).

Mirah Sumirat lantas mengingatkan bahwa Pemerintah diamanahkan oleh UUD 1945 untuk memberikan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Sehingga menurutnya, sangat wajar jika Pemerintah memberikan subsidi kepada rakyatnya, khususnya terkait dengan kebutuhan hidup rakyat, termasuk subsidi BBM.

“Tugas Pemerintah adalah mensejahterakan rakyat, bukan mengeluh kepada rakyat”, tukasnya.

Lebih lanjut, Mirah juga turut mengkritisi segala fasilitas mewah yang diberikan kepada pejabat negara dan juga BUMN. Mereka tidak merasakan dampak kenaikan BBM karena biaya BBM nya ditanggung oleh Negara.

“Seharusnya, Pemerintah melakukan efisiensi dengan mengurangi fasilitas kemewahan pejabat, menghapus kebocoran anggaran negara dengan memberantas korupsi yang saat ini semakin menggila,” pungkasnya.