HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD mengatakan, dirinya mendapati kabar bahwa Ferdy Sambo telah menghubungi banyak pihak pasca tewasnya Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Beberapa kalangan yang dihubungi Ferdy adalah, mulai dari Kompolnas, pimpinan redaksi TV swasta besar di Indonesia, Komnas HAM bahkan hingga anggota DPR RI.

“Dia (Ferdy Sambo) menghubungi Kompolnas, pimpinan redaksi sebuah TV besar, Komnas HAM dan anggota DPR,” kata Mahfud MD saat menghadiri undangan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/8).

Ia menyampaikan, bahwa komunikasi itu dilakukan Ferdy Sambo untuk mencoba melakukan alibi bahwa seolah-olah ia yang paling didzalimi di dalam kasus ini.

“Untuk membuat orang percaya dengan skenario tersebut, itu yang saya katakan di media,” ujarnya.

Pun demikian, di dalam sidang MKD itu Mahfud MD tak bersedia mengungkapkan siapa sih anggota DPR RI yang disebut-sebut telah dihubungi Ferdy Sambo. Alasannya, karena saat ia mencoba menghubungi yang bersangkutan tidak merespon. Terlebih komunikasi itu tidak masuk ke ranah pidana.

“Orang dihubungi kan bukan perbuatan pidana. Saya tidak akan menjelaskan siapa yang dihubungi (Sambo) itu, mungkin saja ada ratusan orang yang dihubungi Sambo agar percaya dengan skenarionya,” papar Mahfud.

Lebih lanjut, Menko Mahfud menyebut bahwa kabar upaya Ferdy Sambo menghubungi banyak pihak itu dilakukan pada hari Senin 11 Juli 2022, di mana hari pengumuman skenario itu dilakukan oleh pihak Polri, melalui Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri dan Kapolres Metro Jakarta Selatan.

“Jadi, itu dihubungi pada hari Senin tanggal 11 (Juli), bukan dalam rangka perencanaan pembunuhan, tapi mau buat alibi atau skenario, tapi kan sekarang kasusnya sudah diungkap dan sudah jelas di media semuanya,” pungkasnya.