HOLOPIS.COM, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dikabarkan sudah berada dalam fase pemulihan setelah berhasil melakukan restrukturisasi melalui penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Terbaru, pemerintah akan kembali membantu perusahaan maskapai pelat merah itu untuk melakukan ekspansi yang lebih sehat, dengan mengucurkan PMN (penyertaan modal negara) sebesar Rp7,5 triliun.

“PMN (penyertaan modal negara) sebesar Rp7,5 triliun sebenarnya sudah diputuskan hampir 1,5 tahun lalu sebelum waktu itu kondisi COVID-19 terjadi,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangan pers, Rabu (24/8).

Untuk langkah selanjutnya, dikatakan Erick, Garuda Indonesia akan mendatangkan 59 armada pesawat. Sehingga di akhir tahun 2022 nanti, total pesawat yang akan beroperasi, baik untuk Garuda maupun anak usahanya yakni City Link akan bertambah menjadi 120 armada.

Erick berharap, dengan adanya penambahan jumlah armada pesawat itu dapat menekan harga tiket pesawat komersial yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

“Nah, keseimbangan ini yang kita harapkan juga bisa memperbaiki tiket harga nasional,” kata dia.

Ia juga menjamin, pengadaan pesawat untuk perusahaan berkode saham GIAA itu akan sesuai dengan harga sewa berdasarkan mekanisme pasar yang ada.

“Selain itu juga, kita pastikan pesawat-pesawat yang baru ini harga sewanya sesuai dengan harga pasar, tidak harga yang seperti sebelumnya, yang terindikasi, bahkan sudah ada istilah tersangka untuk kasus korupsi untuk di Garuda,” pungkasnya.