HOLOPIS.COM, JAKARTA – Eks Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menolak keras usulan terkait penonaktifkan sementara Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Usulan itu disampaikan oleh anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman saat Rapat Dengar Pendapat yang membahas kasus Brigadir di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Senin (22/8) kemarin.
“Tidak, Kapolri kepada masyarakat Indonesia, saya adalah pembela satu-satunya. Jadi ya, jangan pernah ada yang meminta Kapolri itu mundur,” kata Deolipa, Selasa (23/8).
Pengacara yang juga seorang musisi ini lantas menyoroti peran DPR selama kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J bergulir.
Ia kemudian mengatakan, bahwa wakil rakyat itu hanya berani bersuara ketika kasus sudah di tahap akhir.
“Komisi 3 DPR itu gak pernah nyanyi kan? Ketika sudah diujung, terbuka semua, dia baru nyanyi-nyanyi,” kata dia.
Tak berhenti di situ, pengacara yang sempat viral karena meminta Fee sebesar Rp15 triliun itu menyebut Komisi yang berfokus pada hukum tersebut sebagai pembohong.
“Tobat, situ siapa komisi 3? bohong semua itu, DPR pembohong, Komisi 3 banyak bohongnya, main duit saja semua itu, gak percaya?” tambahnya.
Dengan lantang, Deolipa kemudian meminta kepada DPR untuk jangan pernah meminta Kapolri maupun Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono untuk dinonaktifkan terkait kasus pembunuhan berencana yang diduga diotaki Irjen Pol Ferdy Sambo ini.
“Tapi saya bilang jangan pernah menurunkan Kapolri dan Wakapolri, saya akan jadi pembelanya,” katanya.
“Paham? sayalah orang pertama yang akan bela, makanya masyarakat Indonesia yang terhormat jangan percaya DPR, saya minta semua mendukung langkah tegas Kapolri dalam memberantas ini. Judi ini sudah kebanyakan, judi sudah merambat sawerannya ke DPR juga,” pungkasnya.