HOLOPIS.COM, JATIM – Presiden Jokowi sesumbar bahwa keberhasilannya menghadapi pandemi karena strategi yang diambilnya bukan berdasarkan kepanikan semata.
Hal tersebut disampaikan Jokowi kepada para relawan saat menghadiri konser di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/8). Jokowi bahkan mengklaim, kebijakan lockdown yang diambil beberapa negara lain adalah contoh kepanikan yang kemudian menyusahkan rakyat.
“Saya lihat kita ini tidak seperti negara negara lain yang gugup, bingung kemudian lockdown,” kata mantan Walikota Solo tersebut.
Jokowi yang nampak mengenakan atribut kepresidenan saat acara relawan tersebut juga menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terbilang tangguh saat menghadapi terpaan pandemi.
“Bangsa kita ini adalah bangsa yang tangguh. Tahan terhadap cobaan, tahan terhadap ujian, tahan terhadap tantangan-tantangan. Saya lihat waktu covid, waktu virus corona yang melanda semua negara,” tuturnya.
Melanjutkan orasinya, Jokowi pun kemudian berandai-andai jika dahulu dirinya ikut-ikutan desakan sejumlah pihak untuk melakukan kebijakan lockdown di awal pandemi lalu.
“Bayangkan kalau Indonesia itu kita lockdown, kaya apa coba. Tidak boleh keluar rumah yang namanya lockdown itu. Tidak boleh keluar rumah apalagi keluar kota. Bisa diet massal itu bener. Bener ndak,” serunya.
Keputusan tersebut kemudian diklaimnya adalah berdasarkan hasil riset yang dilakukannya secara langsung ke masyarakat.
“Dan keputusan itu saya ambil setelah saya masuk keluar kampung, masuk keluar daerah. Saya simpulkan kemudian saya putuskan tidak lockwdown,” tukasnya.
Jokowi kemudian menambahkan, dengan kebijakan yang diambilnya dianggap sudah sesuai dan membuat posisi Indonesia menjadi negara teratas dalam mengatasi persoalan pandemi.
“Tetapi kalau dibandingkan dengan negara lain coba lihat. Kita ini termasuk dari 200 lebih negara negara yang kena virus corona, kita termasuk lima terbaik dunia. Tidak kalah dengan negara negara maju,” pungkasnya.