HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan bahwa mereka akan selaku melakukan pemanggilan terhadap jajaran direksi PT Telkom Indonesia terkait dugaan kebocoran data pelanggan Indihome.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan mengatakan, saat ini mereka masih melakukan pendalaman untuk mencari tahu secara detail terkait kebocoran data yang sudah sekian kali dialami perusahaan milik negara.

“Sehubungan dengan informasi dugaan kebocoran data pribadi pelanggan Indihome, PT Telkom Indonesia (Persero), Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman terhadap dugaan insiden tersebut,” kata Semuel, Minggu (21/8).

“Kami juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dengan dugaan insiden,” sambungnya.

Semuel kemudian menambahkan, pihaknya juga akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Sebelumnya, Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza menegaskan dugaan kebocoran data tersebut tidak valid.

“Kami dari pagi sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid,” kata Reza

Selain itu, sebanyak 100 ribu sampling yang diselidiki tidak cocok dengan nomor induk kependudukan (NIK).

“Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis,” jelasnya.

Sementara itu, jumlah pelanggan Indihome yang tercatat Telkom saat ini sda 8 juta. Tapi, dalam keterangan yang disampaikan peretas, ada 26 juta history browsing. Histori browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain.