Tudingan keras tentang bisnis judi online dijalankan oleh oknum Polri juga diperkuat dengan tidak pernah ada penangkapan bos judi online oleh Polri, baik Reskrimum Polda maupun Bareskrim Mabes Polri. Catatan ini yang akhirnya membuat Erlangga menilai sangat wajar memandang bahwa ada kecacatan tersendiri di tubuh rumah besar Polri.
“Sejauh ini kalau mau jujur, kami samasekali tidak pernah melihat institusi kepolisian menangkap bos besar judi online, yang kami lihat kepolisian hanya menangkap judi-judi online kelas bawah. Kami curiga, jangan-jangan semua bos besar judi online di Indonesia sudah bayar uang operasional sama kepolisian,” ucapnya.
Jika demikian adanya, jelas sekali Polri sudah tercoreng total wajahnya di mata publik. Dan ini mengkhawatirkan jika tidak segera ditindaklanjuti secara serius, profesional dan akuntabel.
“Bagi kami ini bukan hanya melecahkan institusi kepolisian, tapi ini juga mencoreng nama Jokowi,” tegas Erlangga.
Terakhir, Erlangga pun berharap Kapolri bersama dengan pemerintah menindaklanjuti persoalan ini dengan serius demi citra baik penegakan hukum dan lembaga hukum di Indonesia.
“Saya kira, saat ini adalah momentum Polri untuk menunjukan keprofesionalitasannya sebagai PRESISI, sekaligus mengembalikan kepercayaannya kepada publik,” pungkasnya.