HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sri Lanka akan menghentikan keadaan darurat dan mengklaim bahwa negara telah berhasil mengatasi protes-protes anti pemerintah.
“Situasi di negara telah stabil, tidak ada keadaan darurat pada minggu ini,” demikian pernyataan dari Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, dilansir dari AFP, Rabu (17/8).
Sebelumnya, Sri Lanka mengalami keadaan darurat saat ribuan masyarakat berbondong-bondong melakukan aksi protes karena kekurangan makanan, bahan bakar, serta obat-obatan.
Ranil Wickremesinghe pun menerapkan undang-undang yang keras, ketika pendahulunya Gotabaya Rajapaksa kabur dari Sri Lanka dan akhirnya mengundurkan diri jadi presiden.
Situasi darurat yang diakibatkan aksi protes saat itu mengizinkan pasukan serta polisi untuk melakukan penangkapan dan penahanan dalam waktu yang panjang.
Akibatnya, keadaan darurat itu telah mengundang kritikan oleh kelompok hak asasi sebagai langkah kejam yang bisa saja mengizinkan presiden untuk membuat pembatasan kebebasan negara tanpa adanya uji materi.
Keadaan darurat akan dihentikan oleh Ranil pada hari Kamis mendatang.