HOLOPIS.COM, JAKARTA – Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda), Rendi Alhial mengatakan bahwa pihaknya akan segera memulai proyek pembangunan konstruksi Mono Rail Transportation (MRT) rute Harmoni – Mangga Besar.
“Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dengan total panjang jalur sekitar 6,3 kilometer terdiri dari 3 paket pekerjaan konstruksi, yaitu paket kontrak (contract package) CP201, CP202, dan CP203,” kata Rendi dalam keterangan resminya, Selasa (16/8).
Kemudian, untuk kontraktor pemegang tender proyek pembangunannya adalah a Shimizu Adhi Karya Joint Venture (SAJV) yang telah melakukan penandatanganan kontrak tanggal 18 Juli 2022 lalu. Progres pertama akan dimulai pada tanggal 18 Agustus 2022 dengan proses persiapan konstruksi.
“Pada tahap awal akan dilakukan beberapa pekerjaan persiapan konstruksi seperti ; pembongkaran fasilitas umum, penebangan pohon, test pit dan relokasi utilitas, dan test pit arkeologi,” jelasnya.
Dan untuk memperlancar proses persiapan rekonstruksi tersebut, maka akan ada penataan lalu lintas di sepanjang lokasi proyek tersebut dijalankan.
“Untuk mendukung pekerjaan ini, mulai tanggal 18 Agustus 2022 sampai dengan 14 Oktober 2022 akan dilakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Tahap 1.1,” paparnya.
Informasi awal ini sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat yang akan melintas di sepanjang mulai Simpang Harmoni sampai Jl KH Hasyim Asyari agar memahami potensi kemacetan tersebut.
“Mulai Simpang Harmoni sampai Jl. KH. Hasyim Ashari lalu lintas menjadi 2 (dua) lajur reguler dan 2 (dua) lajur Transjakarta. Dari Jl. KH Hasyim Ashari sampai Simpang Mangga Besar lalu lintas menjadi 3 (tiga) lajur mix traffic,” tandasnya.
Sementara itu, terkait dengan target pembangunan konstruksi MRT Jakarta Fase 2A CP202 rute Harmoni – Mangga Besar ini adalah meliputi pembangunan 3 stasiun bawah tanah, antara lain Stasiun Harmoni dengan panjang 252 meter dan kedalaman ±16 meter, Stasiun Sawah Besar sepanjang 200 meter dan kedalaman ±27 meter, Stasiun Mangga besar yang nantinya memiliki panjang 220 meter dan kedalaman ±27 meter, serta terowongan bawah tanah sepanjang 1,8 kilometer mulai dari Harmoni sampai dengan Mangga Besar.
Dengan progres pembangunan ini, Rendi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk memastikan bahwa proyek yang berjalan sesuai dengan harapan bersama.
“PT MRT Jakarta (Perseroda) akan mengelola dan memitigasi resiko agar pekerjaan konstruksi dapat berlangsung dengan aman, serta memprioritaskan aspek safety, health, environment, and security (SHES) sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku selama pekerjaan konstruksi berlangsung,” tegasnya.
Terakhir, ia juga menyampaikan bahwa pembangunan MRT Jakarta CP202 akan memberikan perhatian terhadap perlindungan situs cagar budaya, sekaligus melakukan pelebaran trotoar dan revitalisasi koridor di Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk, dan akan mengembalikan kondisi area konstruksi ke kondisi semula (reinstatement).